Blogger Widgets

Minggu, 03 Juni 2012

SIAPAKAH PAHLAWAN SEJATI



"PAHLAWAN? Ya tentu saja mereka yang dengan gagah perkasa maju ke medan perang untuk membela kebenaran. Mereka yang rela mengorbankan nyawa dan apa saja untuk membela bangsa dan negara," kata seorang murid Abu Qubaisy, menjawab temannya yang bertanya tentang pahlawan.
"Lalu bagaimana dengan mereka yang tak pernah menginjak medan perang? Misalnya guru yang pahlawan pendidikan itu? Apa Anda pikir gelar "pahlawan tanpa tanda jasa" yang diberikan kepada guru itu cuma basa-basi?," tanya murid lain agak emosi.
"Sudah, sudah, jangan ribut. Kita masih dalam suasana Lebaran," kata murid lain menengahi. Ketika kemudian dia melihat Abu Qubaisy datang, sambil menunjuk ke arah sang mahaguru, murid itu berkata, "Nah, itu Tuan Guru datang. Mari kita tanyakan masalah ini kepada beliau."
"Ah, kalian ini bukan berusaha menjadi pahlawan, malah meributkan definisi tentang pahlawan," kata Abu Qubaisy seakan-akan bisa mendengar apa yang diperdebatkan para muridnya itu.  
"Sesuai dengan gelarnya, pahlawan berarti orang yang memiliki banyak pahala. Jadi, benar seperti yang dikatakan teman kalian tadi, pahlawan bukan cuma mereka yang mengangkat senjata di medan perang. Karena pahlawan bukan gelar monopoli siapapun juga," sambung sang mahaguru membuat murid-muridnya mengangguk-angguk.
"Kalau hanya mereka yang punya banyak pahala yang berhak disebut pahlawan, apakah itu bukan semacam monopoli juga? Karena orang-orang yang seperti kami ini tak punya keberanian dan kemampuan melakukan hal-hal yang mendatangkan banyak pahala," kata murid lain dengan suara yang memantulkan kewaswasan yang amat sangat.
Mendengar kekecilhatian muridnya yang satu itu Abu Qubaisy pun tersenyum.
"Banyak cara gampang untuk cari pahala," kata guru besar itu masih dalam senyum. "Ingatlah apa yang pernah disabdakan Rasulullah Saw. Sekali tempo beliau berkata bahwa menyingkirkan duri dari jalanan adalah ibadah. Itu artinya menghasilkan pahala. 
Siapa yang tak bisa menyingkirkan duri atau paku dari jalanan? Pada kesempatan yang lain Rasulullah Saw bersabda bahwa memberi senyum kepada seseorang itu pahala.
Nah, siapa yang tidak bisa memberikan senyum kepada seseorang? Jadi, orang bisa menuai pahala dengan perbuatan-perbuatan kecil," kata Abu Qubaisy mengakhiri tuturnya.

0 komentar:

Posting Komentar





Copyright © 2011 Template Doctor